Rabu, 16 Agustus 2017

Rafathar (2017) ~ Review Film

Mungkin masih belum banyak film Indonesia yang menampilkan anak kecil sebagai pemain utamanya, ditambah lagi dengan sentuhan efek canggih CGI. Kali ini hadir film Indonesia yang mengusung tema serupa berjudul Rafathar. Film yang diproduseri Raffi Ahmad dan Anggy Umbara ini memiliki premis yang hampir mirip dengan film-film Hollywood, salah satunya Baby’s Day Out (2014) yang mengisahkan petualangan menculik bayi.

Rafathar, seorang bayi lucu nan menggemaskan, anak adopsi dari pasangan selebriti konglomerat, Bondan (Arie Untung) dan Mila (Nur Fazura) yang sudah lama mendambakan kehadiran anak. Sebagai seorang public figure ternama, keberadaan Rafathar membuat media mengeksposnya habis-habisan. Kabar ini pun sampai ke telinga Bos Viktor (Agus Kuncoro) yang punya rencana jahat. Ia lalu menyuruh dua anak buahnya, Jonny Gold (Raffi Ahmad) dan Popo Palupi (Babe Cabita) untuk menculik Rafathar.

Sempat ragu dan tidak tega, namun akhirnya Jonny dan Popo tetap menuruti permintaan sang bos untuk menculik Rafathar. Ternyata perjalanan Jonny dan Popo tidak semudah yang dbayangkan. Rafathar ternyata bukanlah bayi biasa, ia adalah bayi mutan yang memiliki kekuatan super telekinesis yang mampu mengendalikan barang-barang berbahan logam. Adegan penculikan pun diwarnai dengan aksi kejar-kejaran yang kerap memancing gelak tawa. Secara perlahan perjalanan ini mulai membuka sebuah konspirasi besar dan asal usul kekuatan super yang dimiliki oleh Rafathar.

Akankah Jonny dan Popo berhasil menculik Rafathar? Siapakah sebenarnya Rafathar, dari mana ia mendapatkan kekuatan supernya?

Mengusung tema superhero dan menampilkan anak kecil sebagai tokoh utamanya tentu bukanlah hal yang mudah. Karena itulah sang ayah sekaligus produser dalam film ini juga menggandeng Anggy Umbara sebagai produser dan Bounty Umbara yang mengarahkan langsung filmnya. Raffi pun mengungkap bahwa film ini terinspirasi dari beberapa film-film populer di tahun 90’an seperti Baby’s Day Out (1994) dan Home Alone (1990).

Selama 91 menit, boleh diakui Rafathar memang punya sesuatu yang berbeda jika dibanding film Indonesia pada umumnya. Duo perampok handal, Jonny dan Popo selalu berhasil mengundang tawa di setiap aksinya. Kehadiran Rafathar juga berhasil membuat kegemasan sendiri kala melihat tingkahnya yang lucu. Bayi superhero ini mengingatkan kita dengan karakter Kevin McCallister di film Home Alone dengan segala kepintaran yang tidak dimiliki bayi lain.

Sayangnya, alur cerita filmnya yang terburu-buru membuat film ini kurang greget, ditambah lagi dengan plot twist yang kurang memuaskan. Meski begitu, Rafathar tetap punya nilai plus tersendiri seperti penggunaan motion capture dan efek CGI yang digarap oleh Epic FX Studio Indonesia. Seperti diketahui, studio film ini pernah terlibat dalam beberapa film besar Hollywood seperti Superman Returns, The Incredible Hulk dan Night at the Museum.

Film Rafathar turut dimeriahkan oleh Nagita Slavina, Hengky Solaiman, Ence Bagus, Verdi Solaiman, Inggrid Widjarnako, dan Ana Pinem. Film ini sangat cocok disaksikan bersama keluarga terutama untuk kamu yang suka film bergenre komedi. Rafathar tayang serentak di bioskop mulai 10 Agustus 2017.

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentarlah dengan baik...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More